Learn English Anytime

English Camp mengajarkan Bahasa Inggris secara Informal. Jadi, para peserta akan lebih terbiasa dalam menggunakan bahasa Inggris dalam keseharian

ECCG goes to Darussalam

Program English Camp di pesantren Darussalam Ciamis, selama satu bulan.

English Camp Cipta Guna

Kunjungan STIKes Mitra Kencana Kota Tasikmalaya.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 6 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, December 28, 2017

English Language Immersion Berbasis Kearifan Lokal Bagi Anak-Anak Tingkat Sekolah Dasar

ENGLISH LANGUAGE IMMERSION BERBASIS KEARIFAN LOKAL
 BAGI ANAK-ANAK TINGKAT SEKOLAH DASAR
By Yusup Supriyono

Bagian 1

Pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing pada tingkat sekolah dasar sangat unik dan membutuhkan profesionalitas guru yang tinggi. Guru bahasa di sekolah dasar tidak hanya dituntut pada penguasaan materi ajar dan pedagogik namun juga harus memiliki karakter kuat yang tetap menjunjung akar budaya asal. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa peserta didik adalah pebelajar muda yang usianya antara 6- 12 tahun, belum memiliki akar budaya yang kuat namun termasuk pebelajar aktif (active learners) yang siap mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru. Sudah barang tentu usia ini rentan dengan perubahan atau pengaruh asing yang pada gilirannya akan membentuk pemahaman, sikap atau perilaku tertentu merefleksikan adanya pergeseran budaya (culture shift). Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki pemahaman terhadap nilai budaya dan nilai akademik (culture and learning values) sehingga proses pembelajaran tidak akan melemahkan suatu budaya tertentu atau meninggalkannya, melainkan memperkaya perbendaharaan budaya sebagai konsekwensi logis bagian dari masyarakat dunia.
Kekhawatiran pemerintah terhadap terjadinya degradasi nilai-nilai nasionalisme, khususnya pada anak-anak sekolah dasar sebenarnya tidak perlu terjadi dan menimbulkan kegaduhan dalam penyelenggaraan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnnya pada tingkat sekolah dasar kalau guru mampu mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal atau kearifan lokal pada pembelajaran bahasa Inggris, yang terefleksikan pada muatan bahan ajar dan kegiatan belajar. 
Pendekatan English Language Immersion program berbasis Kearifan lokal hadir sebagai problem solving dari kondisi tersebut. Sasaran program ini adalah pebelajar muda (English young learners), khususnya pada tingkat sekolah dasar. Para peserta dapat belajar bahasa Inggris dengan menggunakan perpaduan konten lokal dan internasional, sehingga memungkinkan akan adanya belajar lintas budaya, dan pola-pola belajar menggunakan teori pemerolehan bahasa kedua (Second language acquisition).
Studi mengenai immersion education, khususnya language immersion program telah banyak dilakukan dibeberapa negera misalnya (Tara W. Fortune and  Diane J. Tedick;  Fred H. Genesee1992; Lindsay Morcom; Stephen J. Caldas and Suzanne Caron-Caldas 2010). Tujuan immersion program adalah  menyediakan pengalaman belajar mulai dari tingkat pendidikan kanak-kanak sampai pendidikan menengah 12 tahun. Immersion Program dapat membantu meningkatkan akademik dan pengembangan bahasa dengan menggunakan dua bahasa dan mengembangkan apresiasi siswa terhadap budaya sendiri dan budaya lain.
Nampak disini adanya akulturasi budaya  karena pada immersion program, seorang pembelajar akan mengunakan minimal lebih dari satu bahasa termasuk budaya didalamnya. Karena belajar bahasa tidak bisa terlepas dari budaya sebagai kontennya. Oleh Karen itu Fortune and Tedick menyebutkan bahwa salah satu kunci penting dalam immersion education adalah pengetahuan bahasa dan budaya menjadi sumber belajar. Oleh karena itu hubungan antara bahasa dan identitas nasional sangat kuat dan tidak bias terpisahkan satu sama lainnya (Fishman, 1985). Demikian Immersion education dapat meningkatkan pengetahuan bahasa dan budaya, lebih lanjut dapat menjadikan pebelajar cakap dalam bahasa kedua dan meningkatkan kesadaran budaya dan mencapai prestasi akademik yang tinggi.
English language immersion berbasis kearifan lokal diartikan sebagai program pembelajaran bahasa Inggris yang dalam proses interaksinya menggunakan bahasa Inggris dan menginklusikan nilai-nilai budaya lokal dan nasional. Pada praktisnya akan terjadi akulturasi antara budaya bahasa target dan bahasa bawaan. Hal ini ini dilakukan sebagai upaya bahwa belajar bahasa asing tidak berarti melupakan nilai-nilai budaya sendiri. Untuk mencapai tujuan tersebut maka materi ajar akan disesuaikan dengan kebutuhan, karakteritik, nilai-nilai budaya yang positif pebelajar.
  Hal inilah yang menjadi kelebihan dari English language immersion berbasis kearifan lokal, yaitu peserta didik disamping dapat menguasai bahasa Inggris dasar, mereka juga siap secara psikologis, sosial dan budaya dan tidak melupakan akar budaya. Lebih jauh mereka akan menjadi duta bangsa di masa depan yang akan menyampaikan pesan kepada dunia bahwa bangsa Indonsia adalah bangsa yang besar yang memiki keunggulan-keunggulan lokal yang dapat dinilai secara ekonomi maupun politik yang patut dibanggakan ditingkat dunia melalui kemampuan komunikasi global yang mereka kuasai.

 References:


Caldas, S. J., & Caron-Caldas, S. (1999). Language immersion and cultural identity: Conflicting influences and values. Language Culture and Curriculum,12(1), 42-58.

Fred H. Genesee1992. Second/Foreign Language Immersion and at Risk English-Sepaking Children. Foreign Language Annasls, 25, No. 3, 1992.

Fishman. (1985). Language, ethnicity and racism. In J.A. Fishman, M,H. Gernter, E.G.  Lowy and W.G. Milan (eds) The Rise and Fall of the Ethnic Revival: Perspectives on Language And Ethnicity (pp.3-13). Berlin: Mouton Publishers.

Lindsay Morcom. Language Imemrison and School Success: What Can I Expect for my Child?http://www.ktei.net/uploads/1/4/7/8/1478467/language_immersion_and_school_success_for_parents_-_dr._morcom.pdf (28 July, 2017)

Tara W. Fortune and  Diane J. Tedick.(2003). What Parents Want to know About Foreign Language Immersion Programs. https://www.ericdigests.org/2004-4/parents.htm ( 28 July ,2017)


Tuesday, December 26, 2017

Pengambilan sertifikat season 1 Gelombang 1

Pengambilan sertifikat English Camp Season 1 Gelombang 1 sudah bisa diambil mulai tanggal 26 Desember 2017 pkl 09.00 -16.00 WIB. Terima Kasih

Lowongan Pekerjaan

Dibuka lowongan kerja untuk 2 orang Instruktur bahasa Inggris pada English Camp Cipta Guna.
Persyaratan:
  1. Minimal S1 Pendidikan Bahasa Inggris atau Sastra Inggris.
  2. Laki-laki atau perempuan, usia min. 25 tahun maks. 45 tahun.
  3. Bersertifikat Toefl min. 500
Surat lamaran dikirim ke Direktur Cipta Guna, Jl. Raya Cihaurbeuti No. 26 Desa Cijulang Kecamatan Cihaurbeurti, Kabupaten Ciamis, Kode pos 46262, Jawa Barat. atau email: lkpciptaguna@gmail.com

Catatan:
  • Surat lamaran dilengkapi dengan Bio data.
  • Interview dalam bahasa Inggris dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2018 mulai pukul 09.00-16.00 WIB di kantor English Camp LKP Cipta Guna.
  • Membawa alat tulis.
  • Menggunakan pakaian sopan.

Sunday, December 24, 2017

Program baru

Telah dibuka Program baru, "Weekend English Camp", khusus bagi anda yang hanya memiliki waktu luang pada hari Sabtu dan Minggu untuk bergabung di English Camp, mulai January 5, 2018. segera daftar kuota terbatas!!!!!!!